Rasul Allah dalam agama Islam adalah Muhammad bin Abdullah yang berasal dari keturunan Nabi Ismail bin Ibrahim ‘alaihimus-salām.

Rasul Allah dalam agama Islam adalah Muhammad bin Abdullah yang berasal dari keturunan Nabi Ismail bin Ibrahim ‘alaihimus-salām. Beliau dilahirkan di Kota Mekah pada tahun 571 M, dan di tempat itu pula beliau diutus oleh Allah.

Kemudian beliau hijrah ke Kota Madinah. Beliau tak pernah sekali pun ikut dalam penyembahan kepada berhala. Akan tetapi, beliau hanya menyertai mereka dalam amalan-amalan yang mulia. Beliau memiliki akhlak yang mulia sebelum diutus oleh Allah; bahkan kaumnya menjulukinya dengan gelar Al-Amīn (orang yang jujur dan terpercaya). Allah Ta’ālā mengutusnya sebagai rasul ketika berusia 40 tahun, dan Dia menguatkannya dengan berbagai tanda keagungan yang mulia (mukjizat). 

Mukjizat beliau yang paling agung adalah Al-Qur`ān Al-Karīm yang merupakan mukjizat paling mulia di antara mukjizat para nabi; karena Al-Qur`ān menjadi satu-satunya mukjizat mereka yang masih eksis hingga saat ini. Tatkala Allah telah menyempurnakan agama ini dan Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam juga telah menyampaikannya dengan sempurna, Allah lantas mewafatkan beliau di usia 63 tahun dan dikuburkan di Kota Madinah Munawwarah. Muhammad ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam adalah penutup para nabi dan rasul. 

Allah Subḥānahu wa Ta’ālā mengutus beliau dengan membawa petunjuk dan agama yang benar; demi untuk mengeluarkan manusia dari kelamnya penyembahan berhala, kekufuran serta kejahilan menuju cahaya tauhid dan keimanan. Bahkan Allah telah bersaksi untuknya bahwa Dia mengutusnya sebagai juru dakwah yang senantiasa mengajak kepada kebenaran atas izin-Nya.

Rasul Allah dalam agama Islam adalah Muhammad bin Abdullah yang berasal dari keturunan Nabi Ismail bin Ibrahim ‘alaihimus-salām. Beliau dilahirkan di Kota Mekah pada tahun 571 M, dan di tempat itu pula beliau diutus oleh Allah.

Kemudian beliau berhijrah ke Kota Madinah. Dahulu, kaumnya menggelari beliau sebagai Al-Amīn (yang jujur dan terpercaya). Beliau tak pernah sekali pun ikut bersama kaumnya dalam penyembahan kepada berhala. Akan tetapi, beliau hanya menyertai mereka dalam amalan-amalan yang mulia.

Beliau memiliki akhlak yang mulia sebelum diutus oleh Allah, bahkan Dia telah menyifati beliau sebagai pemilik akhlak yang mulia.

Allah Ta’ālā berfirman tentang beliau,

"Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur."

(QS. Al-Qalam: 4)

Allah Ta’ālā mengutusnya ketika beliau berusia 40 tahun. Allah Ta’ālā juga telah menguatkannya dengan berbagai tanda-tanda keagungan yang mulia (mukjizat). Adapun mukjizat beliau yang paling agung adalah Al-Qur`ān Al-Karīm.Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

"Tidak seorang nabi pun kecuali ia diberi beberapa mukjizat yang tak bisa diserupai oleh apa pun sehingga manusia mengimaninya, namun yang diberikan kepadaku hanyalah berupa wahyu yang Allah wahyukan kepadaku, maka aku berharap menjadi manusia yang paling banyak pengikutnya di hari Kiamat. "

(Sahih Bukhari)

Al-Qur`ān yang mulia adalah wahyu Allah kepada Rasul-Nya ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam. Allah berfirman tentang Al-Qur`ān,

"Kitab (Al-Qur`ān) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa."

(QS. Al-Baqarah: 2)

Allah Ta’ālā juga berfirman tentang Al-Qur`ān,

"Maka tidakkah mereka menghayati Al-Qur`ān? Sekiranya (Al-Qur`ān) itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya."

(QS. An-Nisā`: 82)

Allah telah menantang bangsa manusia dan jin untuk mendatangkan yang semisal dengan Al-Qur`ān. Allah Ta’ālā berfirman,

"Katakanlah, 'Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa (dengan) Al-Qur`ān ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain."

(QS. Al-Isrā`: 88)

Allah juga telah menantang mereka untuk mendatangkan sepuluh surah yang semisal dengan sepuluh surah yang ada di dalam Al-Qur`ān.

Allah Ta’ālā berfirman,

 "Bahkan mereka mengatakan , 'Dia (Muhammad) telah membuat-buat Al-Qur`ān itu.' Katakanlah, '(Kalau demikian), datangkanlah sepuluh surah semisal dengannya (Al-Qur`ān) yang dibuat-buat, dan ajaklah siapa saja di antara kamu yang sanggup selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.'"

 (QS. Hūd: 13)

Bahkan Allah menantang mereka untuk mendatangkan satu surah saja yang semisal dengan satu surah yang ada di dalam Al-Qur`ān.

Allah Ta’ālā berfirman,

"Dan jika kamu meragukan (Al-Qur`ān) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar."

(QS. Al-Baqarah: 23)

Al-Qur`ān menjadi satu-satunya mukjizat para nabi yang masih ada hingga saat ini.

Tatkala Allah telah menyempurnakan agama ini dan Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam juga telah menyampaikannya dengan sempurna, beliau kemudian wafat di usia 63 tahun. Lalu beliau ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam dikuburkan di Kota Madinah Munawwarah.

Rasul Muhammad ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam adalah penutup para nabi dan rasul.

Allah Ta’ālā berfirman,

"Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

(QS. Al-Aḥzāb: 40)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah raḍiyallāhu ‘anhu, bahwa Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

"Perumpamaanku dan perumpamaan nabi-nabi sebelumku seperti seseorang yang membangun suatu rumah lalu dia membaguskannya dan memperindahnya kecuali ada satu lubang batu bata (yang belum diselesaikan) yang berada di dinding samping rumah tersebut, lalu manusia mengelilinginya dan mereka terkagum-kagum sambil berkata, 'Duh, seandainya ada orang yang meletakkan batu bata di tempatnya ini.' Beliau bersabda, 'Maka akulah batu bata itu dan aku adalah penutup para nabi.'"

(Sahih Bukhari)

Di dalam Kitab Injil, Almasih ‘alaihis-salām memberikan kabar gembira akan diutusnya Rasul Muhammad ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam: "Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci?" Yesus berkata kepada mereka dari pihak Tuhan, "Ini merupakan suatu perbuatan ajaib di mata kita." 

Dan dalam Kitab Taurat yang masih ada saat ini juga terdapat perkataan Allah Ta’ālā kepada Nabi Musa ‘alaihis-salām: "Seorang nabi akan Aku bangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau (Musa) ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya."

Rasul Muhammad ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam diutus Allah Ta’ālā dengan membawa petunjuk dan ajaran yang benar. Allah Ta’ālā telah bersaksi untuknya bahwa ia berada di atas kebenaran dan bahwa Dia mengutusnya sebagai juru dakwah yang senantiasa mengajak kepada kebenaran atas izin-Nya.

Allah Ta’ālā berfirman,

"Tetapi Allah menjadi saksi atas (Al-Qur`ān) yang diturunkan-Nya kepadamu (Muhammad). Dia menurunkannya dengan ilmu-Nya, dan para malaikat pun menyaksikan. Dan cukuplah Allah menjadi saksi."

(QS. An-Nisā`: 166)

Allah Ta’ālā juga berfirman,

"Dialah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi."

(QS. Al-Fatḥ: 28)

Allah Subḥānahu wa Ta’ālā mengutus beliau dengan membawa petunjuk; demi untuk mengeluarkan manusia dari kelamnya penyembahan berhala, kekufuran serta kejahilan menuju cahaya tauhid dan keimanan.

Allah Ta’ālā berfirman,

"Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan mereka dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya, dan menunjukkan mereka ke jalan yang lurus."

(QS. Al-Mā`idah: 16)

Allah Ta’ālā berfirman,

"Alif Lām Rā. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang-benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji."

(QS. Ibrāhīm: 1)

Pilih Bahasa Anda